Langkah Bluebird menghadirkan armada mobil listrik dibarengi dengan berbagai pertanyaan mengenai realibilitas penggunaan mobil-mobil tersebut.
Banyak yang menanyakan bagaimana bila mobil tersebut kehabisan tenaga listrik di jalan mengingat stasiun pengisian listrik (SPL) tidak banyak jumlahnya.
Direktur PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono tidak menampik pemikiran tersebut banyak menghantui keputusan pengadaan armada mobil listrik ini.
Namun ia meyakinkan pada calon konsumen untuk tidak perlu khawatir sebab mobil listrik tersebut sudah diuji lapangan. Di lapangan, berdasarkan penuturan pengemudi taksi yang membawa mobil-mobil ini, kapasitas baterai sebesar 25 persen harus segera dibawa kembali ke pool untuk diisi daya.
Para pengemudi taksi listrik ini akan mulai beroperasi sejak pukul 3 pagi dengan waktu kerja 15 jam. Adri juga menambahkan, konsumen tidak perlu mengkhawatirkan kondisi mogok atau masalah terkait mobil listrik. Layanan mekanik akan segera didatangkan untuk mengatasi masalah teknis di lapangan.
Bluebird bekerja sama dengan pemegang merek untuk melakukan pelatihan terkait teknologi yang ada dalam mobil listrik tersebut. Selain itu Bluebird juga berencana untuk terus menghadirkan stasiun pengisian listrik di beberapa tempat yang dinilai strategis untuk pengisian daya armada mobil listriknya.
Bluebird membawa 25 unit BYD e6 dan lima unit Tesla Model X 75 D untuk armada mobil listrik pertamanya yang masing-masing memiliki kemampuan menempuh jarak 350 sampai 400 kilometer sekali pengisian penuh. Bluebird mengeluarkan dana Rp 40 miliar terkait pengadaan mobil listrik ini beserta SPL untuk pengisian daya baterainya.
No comments:
Post a Comment