Sunday, March 17, 2019

Jepang Butuh 47.550 Tenaga Kerja, Kemenperin Siap Pasok SDM dari Indonesia

Ilustrasi tenaga kerja di industri

Kementerian Perindustrian akan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dari Indonesia untuk bekerja di Jepang.

Hal ini sebagai bagian dari respons terhadap regulasi mengenai visa kerja baru untuk tenaga kerja asing di Jepang pada 14 sektor bidang usaha, yang mulai berlaku pada 1 April 2019.

Harjanto sebagai Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILAMTE) menjelaskan, Kemenperin mempunyai sejumlah program pendidikan dan pelatihan.

Vokasi industri guna menghasilkan tenaga kerja terampil yang sesuai kebutuhan perusahaan saat ini, terutama dalam kesiapan memasuki era industri 4.0.

Dengan adanya kebutuhan tenaga kerja di Jepang, dia menyakini hal itu bisa menjadi jembatan untuk menyerapan SDM Industri Indonesia.

Harjanto optimistis, SDM Industri Indonesia akan menjadi pilihan terbaik bagi sejumlah industri di Jepang.

Sementara itu Ikeda dari METI menyebutkan, selama ini permasalahan kekurangan tenaga kerja di Jepang sangat terbantu dengan adanya program pemagangan, termasuk peserta pemagangan dari Indonesia.

Selain itu, ada juga jalur melalui pemegang visa pendidikan (ryugakusei), atau tenaga kerja baru yang belum pernah bekerja di Jepang, namun mempunyai kemampuan bahasa dan tingkat keterampilan (skill) yang sesuai dengan ekbutuhan industri di Jepang.

Berdasarkan catatan METI, total kebutuhan tenaga kerja di Jepang pada 14 bidang usaha pada tahun pertama ini akan mencapai 47.550 orang, yang terdiri dar isektor manufaktur sebanyak 15.400 orang meliputi nidustri bahan baku, manufaktur mesin industri, serta industri terkait listrik dan informasi elektronik.

Selanjutnya, industri galangan kapal dan industri kelautan, bengkel mobil, industri penerbangan, serta industri makanan dan minuman. Diproyeksi, pada lima tahun kedepan, total kebutuhan tenaga kerja di Jepang pada 14 bidang usaha, akan mencapai 345.150 orang, dengan sektor industri sebanyak 87.650 orang

No comments:

Post a Comment