Tuesday, March 19, 2019

Hari Ini dalam Sejarah, Planet Pluto Terekam untuk Kali Pertama

Pluto memiliki wajah beragam. Salah satu daerahnya tampak menyerupai sisik bila dilihat dari antariksa.

Teropong sedianya digunakan untuk membantu kita melihat benda yang letaknya jauh. Namun, ketika teknologi teropong semakin berkembang, ilmuwan berhasil menggunakan teropong untu kmenemukan keberadaan planet baru di tata surya.

Hari ini 104 tahun yang lalu, tepatnya pada 19 maret 1915, Ilmuwan berhasil menemukan, melihat planet, dan mengabdikan sebuah planet untuk kali pertama. Pengamatan dilaklukan di Observatorium Lowell, Boston, Amerika Serika.

Berbekal teleskop bintang/ruang angkasa, ilmuwan yang mengabdikan momen langka ini adalah Percival Lowell dan William H pickering, seorang ilmuwan asal AS.

Lima belas tahun kemudian, Observatorium Lowell baru memberikan nama untuk penemuan planet itu, yakni Pluto. Sengketa hukum mengenai keberadaan observatorium ini menjadi ilmuwan untuk mengkaji keberadaan Pluto.

Selani itu, di masa depan terdapat sejumlah dinamika dikalangan ilmuwan yang membuat pluto tak di anggap sebagai planet.

Setelah sengketa hukum dan permasalahan selesai, observatorium itu akhirnya berjalan kembali. Penelitian "Planet X" dilanjutkan untuk meneruskan dan menggali informasi baru.

Beberapa ilmuwan baru datang ke tempat itu dan melanjutkan misi penelitian lanjutan. Salah satunya adalah Clyde Tombaugh, seorang anak petani dari Kansas.

Dilansir dari Popular Science, ia mulai melihat gambar pertama yang telah tertangkap pada 1915 dan melihat pergerakan planet itu lagi. Akhrnya, ia bisa memastikan keberadaan planet itu dan segera dipublikasikan.

Meksipun Tombaugh adalah orang pertama yang melihat planet ini, Percival Lowell, pendiri observatorium, tetap dianggap sebagai penemu yang sudah memperkirakan keberadaan Pluto 15 tahun sebelumnya.

Tombaugh meminta beberapa orang untuk menyumbangkan nama sebelum didahului oranglain, nama yang di usulkan antara lain "Zeus", "Percival", dan "Constance" namun tak ada yang cocok dengan nama tersebut. Akhirnya, nama Pluto diberikan oleh seorang anka kecil di Oxford, Inggris bernama Venetia Burney.

Ini bermula saat Venita Burney membicarakan penggunaan nama ini kepada kakeknya yang bekerja sebagai pustakawan di Universitas Oxford.

Nama ini mulai diusulkan kepada salah satu pegawai di observatorium Lowell di Arizona. Burney memberikan usulan nama itu berasal dari mitologi yunani.

Pluto merupakan dewa dunia bawah dalam mitologi Romawi Kuno. Adapun, mitologi yunani Kuno mengenalnya dengan nama "Hades". nama itu dianggap sesuai karena jarak Pluto yang paling jauh dari matahari.

Akhirnya, nama ini diumumkan pada 1 Mei 1930 dan Burney mendapatkan apresiasi dari pemberian nama tersebut.

Pada 2006, ilmuwan dunia menyepakati mengeluarkan Pluto dari planet kesembilan. Astronom menyebut Pluto sebagai planet kerdil.




No comments:

Post a Comment