Monday, March 4, 2019

Kisah Winda, Gadis Berprestasi

Cut Winda Sari (18), ditemani kelurganya memperlihatkan piagam penghargaan penghapal Quran di rumahnya warga Desa Ujong Blang, Kecamatan Sakti, Kota Lhokseumawe, Selasa (5/3/2019)

Cut Winda Sari (18), Warga Desa Ujong Blang, Kecamaan Sakti, Kota Lhokseumawe, dia penghafal 20 juz Al Quran, prestasi yang membanggakannya itu tidak selancar jalan kehidupannya. Tahun lalu ia di paksa berhenti Kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAN)

Orang tua Winda tidak dapat berbuat banyak, penghasilannya sebagai nelayan tak mampu menyelesaikan pembayaran uang kuliah untuk winda maupun uang jajan dan biaya buku nya.

"Akhirnya saya putus Kuliah, Walau Saya ingin kuliah, namun biaya berkata lain. Saya pernah daftar biaya siswa berprestasi. Namun, kuota kampus sedikit dan saya tidak lolos", Katanya.

Meski ia sudah tidak kuliah, Cut tidak patah semangat. Dia membantu keuangan keluarganya dengan mengajar anak-anak menghafal Al Quran di Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Lhokseaumawe. Ia slalu berharap bahwa suatu saat dia bisa kuliah lagi

Sebagai anak dari keluarga kurang mampu, Ia mendapat biaya pendidikan dasarnya dari sejumlah lembaga. Saat duduk di madrasah tsnawiyaj (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), Cut mendapat beasiswa dari MuslimAID, sebuah lembaga donor dari Inggris dan Baitul Mal, Kota Lhokseumawe.

Beasiswa itu tidak sia-sia, karena pada tahun 2017 ia meraih juara tiga MTQ Tingkat Putri dalam Rangka HUT Ke-72 TNI, Juara 2 Hifdzil Al Quran 10 Juz MTQ tingkat Nasional di Papua tahun lalu.

Namun, meski dengan prestasi sebanyak itu, ia tetap tidak bisa berlanjut secara formal lewat kampus, Langkah Pendidikan formalnya kini terhenti.

Dia terus berharap, "suatu hari nanti bisa kembali ke perguruan tinggi, menimba ilmu dan meraih sarjana", ungkapnya.

No comments:

Post a Comment